Model-Model OSI
MODEL
MODEL OSI
OSI
(Open System Interconnection) merupakan suatu standarisasi
dalam bidang komunikasi dan jaringan komputer yang dibuat dan dikembangkan oleh
badan International Organization for Standardization (ISO).
LAPISAN LAPISAN PADA OSI
Layer ke
1: Layer Physical
Layer Physical dari model OSI ini berhubungan dengan karakteristik dari
media
transmisi.Contoh-contoh spesifikasi dari konektor, pin,
pemakaian pin, arus listrik,
encoding dan
modulasi cahaya. Biasanya dalam menyelesaikan semua detail
dari layer
Physical ini melibatkan banyak spesifikasi. Layer ini menspesifikasikan
aturan-aturan sebagai berikut:
1. Struktur fisik
suatu jaringan missal bentuk konektor dan aturan pin pada
konektor kabel RJ-45. Ethernet dan standard 802.3
mendefinisikan
pemakaian dari kabel pin ke 1,2,3 dan 6 yang dipakai dalam kabel Cat 5
dengan konektor
Rj-45 untuk koneksi Ethernet.
2. Aturan mekanis
dan elektris dalam pemakaian medium transmisi
3. Protocol
Ethernet seperti IBM Token ring; AppleTalk
4. Fiber
Distributed Data Interface (FDDI) EIA / TIA-232; V.35, EIA/TIA-449,
RJ-45, Ethernet,
802.3, 802.5, B8ZS
5. Sinkronisasi sinyal-2 elektrik melalui jaringan
6. Encoding data secara electronic.
Layer ke
2: Data link layer
Befungsi menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format
yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi
kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media
Access Control Address (MAC Address)), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan
seperti hubungan, bridge,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level
ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Access Control (MAC).
Layer ke 3 :Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Layer Network dari model OSI ini mendefinisikan pengiriman paket dari ujung-keujung.
Untuk melengkapi
pekerjaan ini, Network layer mendefinisikan logical
address sehingga
setiap titik ujung perangkat yang berkomunikasi bisa
diidentifikasi. Layer ini juga mendefinisikan bagaimana routing bekerja dan
bagaimana jalur
dipelajari sehingga semua paket bisa dikirim.
Layer Network
menspesifikasikan aturan-2 untuk yang berikut:
1. Data routing antar banyak jaringan
2. Frakmentasi
dan membentuk ulang data
3. Identifikasi
segmen kabel jaringan
Layer ke 4:Transport layer
Berfungsi untuk memecah
data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket
tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima
dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket
yang hilang di tengah jalan. Layer OSI ke 4 ini menspesifikasikan aturan-2
untuk yang berikut:
1. Menyembunyikan
struktur jaringan dari layer diatasnya
2. Pemberitahuan kalau data pesan telah diterima
3. Menjamin kehandalan, pengiriman pesan bebas kesalahan
Layer ke 5: Session layer
Berfungsi untuk
mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.
Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layer ke lima Session
menspesifikasikan aturan-2 berikut:
1. Pengendalian
sesi komunikasi antara dua piranti
2. Membuat; mengelola; dan melepas koneksi
Contoh sederhana
analoginya adalah operator telpon.
Layer ke 6: Application layer
Berfungsi sebagai
antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana
aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Layer
ini menjelaskan aturan-aturan untuk yang berikut:
1. Penyediaan
layanan jaringan
2. Penawaran –
pengiklanan layanan jaringan
3. Pengaksesan
layanan jaringan
Layer ke 7: Presentation layer
Berfungsi untuk
mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format
yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level
ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan
Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)). Layer Presentation
menspesifikasikan
aturan-contoh untuk yang
berikut:
1. Penterjemahan
Data
2. Enkripsi dan kompresi data
Leave a Comment